MENGUBAH HIDUP ANDA MENJADI JUTAWAN

Jumat, 19 Februari 2010

Jahe (Zingiber Officinale)

Nama daerah jahe antara lain halia (Aceh), beeuing (Gayo), bahing (Batak Karo), sipodeh (Minangkabau), jahi (Lampung), jahe (Sunda), jae (Jawa dan Bali), jhai (Madura), melito (Gorontalo), geraka (Ternate), dsb.

Jahe termasuk dalam suku temu-temuan (Zingiberaceae), se-famili dengan temu-temuan lainnya seperti temu lawak (Cucuma xanthorrizha), temu hitam (Curcuma aeruginosa), kunyit (Curcuma domestica), kencur (Kaempferia galanga), lengkuas (Languas galanga) dan lain-lain.

Manfaat jahe terutama sebagai bahan minuman, bumbu masak dan obat-obatan tradisional. Jahe dibedakan menjadi 3 jenis berdasarkan ukuran, bentuk dan warna rimpangnya. Umumnya dikenal 3 varietas jahe, yaitu :
• Jahe putih/kuning besar atau disebut juga jahe gajah atau jahe badak. Rimpangnya lebih besar dan gemuk, ruas rimpangnya lebih menggembung dari kedua varietas lainnya. Jenis jahe ini bias dikonsumsi baik saat berumur muda maupun berumur tua, baik sebagai jahe segar maupun jahe olahan.
• Jahe putih/kuning kecil atau disebut juga jahe sunti atau jahe emprit. Ruasnya kecil, agak rata sampai agak sedikit menggembung. Jahe ini selalu dipanen setelah berumur tua. Kandungan minyak atsirinya lebih besar dari pada jahe gajah, sehingga rasanya lebih pedas, disamping seratnya tinggi. Jahe ini cocok untuk ramuan obat-obatan, atau untuk diekstrak oleoresin dan minyak atsirinya.
• Jahe merah
Rimpangnya berwarna merah dan lebih kecil dari pada jahe putih kecil. sama seperti jahe kecil, jahe merah selalu dipanen setelah tua, dan juga memiliki kandungan minyak atsiri yang sama dengan jahe kecil, sehingga cocok untuk ramuan obat-obatan.
Jahe juga dapat digunakan pada industri obat, minyak wangi, industri jamu tradisional, diolah menjadi asinan jahe, dibuat acar, lalap, bandrek, sekoteng dan sirup. Adapun manfaat secara pharmakologi antara lain adalah sebagai karminatif
(peluruh kentut), anti muntah, pereda kejang, anti pengerasan pembuluh darah, peluruh keringat, anti inflamasi, anti mikroba dan parasit, anti piretik, anti rematik, serta merangsang pengeluaran getah lambung dan getah empedu.

Temu Hitam

Temu Hitam, Suburkan Kandungan

Oleh Prof Hembing Wijayakusuma

Temu hitam merupakan tumbuhan semak, batang berwarna hijau dan agak lunak karena merupakan batang semu yang tersusun atas kumpulan pelepah daun, panjang batang kurang lebih 50 cm, dan tinggi tumbuhan dapat mencapai 2 meter.

Temu hitam merupakan tumbuhan yang dapat hidup secara liar di hutan-hutan jati, terutama di Pulau Jawa dari ketinggian 400-1.750 meter di atas permukaan laut dan tumbuhan ini menyukai tanah subur. Daunnya berbentuk lanset lebar dengan helaian daun yang tipis, warna daun hijau sampai coklat keunguan agak gelap. Bunga keluar dari ketiak daun atau samping batang. Bunga tertutup oleh 2-3 pelepah, panjang batang bunga 20-50 cm dan mahkota bunga berwarna krem sampai merah jambu.
Tumbuhan ini menghasilkan rimpang berukuran besar, bercabang merata dan merupakan umbi batang.

Temu hitam memiliki nama yang berbeda pada tiap daerah asalnya: Jawa temu ireng (Jawa), koneng hideung (Sunda), temo erang (Madura); Sumatera : temu item, temu erang (Melayu), temu hitam (Minangkabau); Sulawesi : temu lotong (Bugis), temu leteng (Makassar); Nusa Tenggara : temu ireng (Bali).

Khasiat temu hitam antara lain:

* menyuburkan kandungan
* cacingan
* ambeien
* nyeri haid
* peranakan turun
* membersihkan darah setelah melahirkan
* batuk
* meningkatkan stamina
* menambah nafsu makan
* air kemih mngandung darah
* menetralkan racun dalam tubuh
* penyakit kulit misalnya koreng, kudis, borok
* asma
* sariawan
* dan lain-lain

Pemanfaatan temu hitam untuk mencegah dan mengatasi gangguan:

Menyuburkan kandungan:
25 Gram temu hitam, 25 gram temu giring, 20 gram kencur direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 200 cc lalu disaring dan diminum.

Nyeri Haid:
25 Gram temu hitam, 20 gram kencur, 20 gram kunyit, 2 ruas asam jawa direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum selagi hangat.
Membersihkan darah setelah melahirkan:
25 Gram temu direbus dengan air secukupnya hingga tersisa 200 cc lalu disaring dan diminum selagi hangat.

Batuk:
25 Gram temu hitam, 5 gr jinten, 25 gram kencur, 5 gram pulosari, 5 gram adas, dan airnya diminum.

Menetralkan racun dalam tubuh:
25 Gram temu hitam, 30 gram takokak direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 200 cc lalu disaring dan diminum selagi hangat.

Cacingan:
25 Gram temu hitam, 15 gram bangle, 5 lembar daun sirih, 5 butir biji ketumbar, 4 gram biji pinang lalu direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum.
Lakukanlah secara teratur sesuai anjuran 2 kali sehari. Sedang untuk penyakit yang berat disarankan tetap berkonsultasi ke dokter

Sirsak (Annona muricata)

Sirsak buah yang bernama latin Annona Muricata, di kenal juga dengan nama nangka sabrang, nangka londo, nangka buris, dan di Bali lebih dikenali sebagai srikaya Jawa. Selain lezat, buah ini juga kaya kandungan obat. Beberapa penyakit yang dipercaya dapat di obati oleh buah sirsak ini antara lain: ambeien, kandung kemih, mencret, dan bisul.
Khasiat dan manfaat untuk pengobatan:

* Ambeien.
Buah sirsak yang sudah masak. Peras untuk diambil airnya sebanyak 1 gelas, diminum 2 kali sehari, pagi dan sore.

* Sakit Kandung Air Seni.
Buah sirsak setengah masak, gula dan garam secukupnya. Semua bahan tersebut dimasak dibuat kolak. Dimakan biasa, dan dilakukan secara rutin setiap hari selama 1 minggu berturut-turut.

* Bayi Mencret.
Buah-sirsak yang sudah masak. Buah sirsak diperas dan disaring untuk diambil airnya, diminumkan pada bayi yang mencret sebanyak 2-3 sendok makan.

* Anyang-anyangen.
Sirsak setengah masak dan gula pasir secukupnya. Sirsak dikupas dan direbus dengan gula bersama-sama dengan air sebanyak 2 gelas, disaring dan diminum.

* Sakit Pinggang.
20 lembar daun sirsak, direbus dengan 5 gelas air sampai mendidih hingga tinggal3 gelas, diminum 1 kali sehari 3/4 gelas.

* Bisul.
Daun sirsak yang masih muda secukupnya,

Daun Dewa (Gynura segetum (Lour.) Merr.)

Penyakit Yang Dapat Diobati :
Luka terpukul, Pendarahan, Batuk darah, muntah darah, mimisan; Infeksi kerongkongan, tidak datang haid, digigit binatang berbisa; Pembekuan darah, Tulang patah, pendarahan setelah melahirkan;


BAGIAN YANG DIPAKAI : Seluruh tanaman.

KEGUNAAN :
DAUN :
Luka terpukul, melancarkan sirkulasi, menghentikan perdarahan (Batuk darah, muntah darah, mimisan), pembengkakan payudara, infeksi kerongkongan, tidak datang haid, digigit binatang berbisa.

UMBI :
Menghilangkan bekuan darah (haematom) pembengkakan, tulang patah (Fraktur), perdarahan sehabis melahirkan.

PEMAKAIAN : 15-30 gram daun segar, direbus atau ditumbuk kemudian diperas, minum.

PEMAKAIAN LUAR : Secukupnya tumbuhan ini dilumatkan sampai seperti bubur, ditempelkan ke tempat yang sakit.

KEGUNAAN :
1. Digigit ular / digigit binatang lain:
Umbi dilumatkan kemudian ditempelkan di tempat kelainan.

2. Kutil :
5 lembar daun dewa dihaluskan, dan dilumurkan pada tempat
berkutil, kemudian dibalut. Dilepas keesokan harinya.

CARA PEMAKAIAN:
1. Luka terpukul, tidak datang haid:
15-30 gram herba direbus atau ditumbuk, diambil airnya, campur
dengan arak yang sudah dipanaskan, minum.

2. Perdarahan pada wanita, pembengkakan payudara, batuk dan
muntah darah :
1 (satu) batang lengkap (15 gram) direbus, minum.

3. Kejang pada anak:
1 batang ditumbuk ambil airnya, dicampur arak, minumkan.

4. Luka terpukul, masuk angin:
6-9 gram umbi segar ditambah arak kuning (wong ciu) secukupnya,
kemudian dipanaskan, minum.


Komposisi :
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS: Netral, rasa khas. Anti coagulant, mencairkan bekuan darah, stimulasi sirkulasi, menghentikan perdarahan. Menghilangkan panas dan membersihkan racun. KANDUNGAN KIMIA : Saponin, minyak atsiri, flavonoid.

Beringin (Ficus benyamina L.)

Penyakit Yang Dapat Diobati :
Pilek, demam tinggi, radang amandel (tonsilitis), nyeri rematik sendi, ; Luka terpukul (memar), influenza, radang saluran napas (bronkhitis); Batuk rejan (pertusis), malaria, radang usus akut (acute enteritis),; Disentri, kejang panas pada anak.;

BAGIAN YANG DIGUNAKAN :
Akar udara dan daun. Sebelum digunakan dicuci lalu dikeringkan.

INDIKASI :
Akar udara bermanfaat untuk mengatasi:
- pilek, demam tinggi,
- radang amandel (tonsilitis),
- nyeri pada rematik sendi, dan
- luka terpukul (memar).

Daun bermanfaat untuk mengatasi :
- influenza,
- radang saluran napas (bronkitis), batuk rejan (pertusis),
- malaria,
- radang usus akut (akut enteritis), disentri, dan
- kejang panas pada anak.

CARA PEMAKAIAN :
Akar udara beringin kering sebanyak 15 - 30 g atau daun beringin kering sebanyak 50 - 120 g direbus, lalu diminum. Untuk pemakaian luar, daun beringin direbus lalu airnya selagi hangat digunakan untuk mandi.

CONTOH PEMAKAIAN :
1. Kejang panas pada anak :
Ambil 100 g daun beringin segar, dicuci lalu direbus dengan 5 Lt air
selama 25 rnenit. Air rebusan ini selagi hangat digunakan untuk
memandikan anak yang sakit.

2. Radang usus akut dan disentri
Ambil daun beringin segar sebanyak 500 g. Kemudian dicuci bersih
lalu direbus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah
dingin disaring, dibagi untuk 2 kali minum, pagi dan sore, masing-
masing 1/2 gelas.

3. Radang amandel
Ambil akar udara beringin sebanyak 180 g, dicuci lalu dipotong-
potong seperlunya. Rebus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas.
Tambahkan 1 gelas cuka. Setelah dingin digunakan untuk kumur-
kumur (gargle). Lakukan beberapa kali sehari.

4. Bronkitis kronis
Ambil 75 g daun beringin segar dan 18 g kulit jeruk mandarin, dicuci
lalu direbus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah
dingin disaring lalu dibagi untuk. 3 kali minum, yaitu pagi, siang, dan
malam hari. Lakukan selama 10 hari.

Komposisi :
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS Rasa sedikit pahit, astringen, sejuk. KANDUNGAN KIMIA : Akar udara mengandung asam amino, fenol, gula, dan asam orange

Alang alang (Imperata cylindrica (L.)Beauv.)

Penyakit Yang Dapat Diobati :
Rimpang: pelembut kulit; peluruh air seni, pembersih darah, penambah nafsu makan, penghenti perdarahan. di samping itu dapat digunakan pula dalam upaya pengobatan penyakit kelamin (kencing nanah, kencing darah, raja singa), penyakit ginjal, luka, demam, tekanan darah tinggi dan penyakit syaraf. Semua bagian tumbuhan digunakan sebagai pakan hewan,bahan kertas,dan untuk pengobatan kurap.
Uji Klinik: Dekokta akar alang-alang dengan dosis 250-300 g, 2 kali pagi dan sore dapat menyembuhkan 27 kasus dari 30 penderita nefritis akut. Pada nefritis kronis, herba alang-alang dapat mengurangi edema dan menurunkan tekanan darah. Dekokta herba 250 g dalam bentuk tunggal maupun dikombinasikan dengan rimpang dan daun Nelumbo nucifera dan daun Agrimonia pilosa dapat mengobati epistaksis (mimisan), hemoptisis (batuk darah), hematuri (kencing darah), menorrhagia, dan perdarahan gastrointestinal bagian atas. Di samping itu dilaporkan juga bahwa dekokta akar alang-alang dapat efektif untuk pengobatan hepatitis viral akut pada 28 kasus; biasanya digunakan bersama-sama dengan Plantago asiatica, Glechoma longituba dan tunas Artemisia capillaris. Toksisitas: Pada pemakaian sesuai aturan, praktis tidak toksik. Efek yang tidak dfinginkan: Pusing, mual, adanya peningkatan rasa ingin buang air besar, kadang-kadang terjadi pada penggunaan klinik. Teknologi Farmasi: Selulosa daun alang-alang mempunyai daya serap terhadap air yang relatif cukup baik dalam pembuatan tablet secara cetak langsung.








BAGIAN YANG DIGUNAKAN:
Hanya akarnya (rimpang) yang digunakan untuk pengobatan

CONTOH PEMAKAIAN DI MASYARAKAT:

Sebagai peluruh air seni:
49 buah rimpang kering, dipotong-potong kemudian ditambah dengan 2 gelas air dan dididihkan hingga volume air tinggal 1 gelas, disaring, kemudian diminum 2 kali sehari.

Demam karena buang air kecil berdarah:
1 sendok penuh rimpang alang-alang, rebus dengan beberapa potong tang kwe (daging buah beligu setengah matang yang dibuat manisan kering) dalam dua gelas sampai airnya tinggal separuh. Air ini diminum 2 gelas 1 hari. Air kencing akan normal dan suhu badan turun.

"Zwartwaterkoorts" (Bld):
Minum air rebusan akar alang alang sebagai teh.


Komposisi :
Akar: metabolit yang telah ditemukan pada akar alang-alang ter.diri dari arundoin, fernenol, isoarborinol, silindrin, simiarenol, kampesterol, stigmasterol, ß-sitosterol, skopoletin, skopolin, p-hidroksibenzaladehida, katekol, asam klorogenat, asam isoklorogenat, asam p-kumarat, asam neoklorogenat, asam asetat, asam oksalat, asam d-malat, asam sitrat, potassium (0,75% dari berat kering), sejumlah besar kalsium dan 5-hidroksitriptamin. Dari hasil penelitian lain terhadap akar dan daun ditemukan 5 macam turunan flavonoid yaitu turunan 3',4',7-trihidroksi flavon, 2',3'-dihidroksi kalkon dan 6-hidroksi flavanol. Suatu turunan flavonoid yang kemungkinan termasuk golongan flavon, flavonol tersubstitusi pada 3-0H, flavanon atau isoflavon terdapat pada fraksi ekstrak yang larut dalam etilasetat akar alang-alang. Pada fraksi ekstrak yang larut dalam air akar alang-alang ditemukan golongan senyawa flavon tanpa gugus OH bebas, flavon, flavonol tersubstitusi pada 3-0H, flavanon, atau isoflavon.

Ciplukan (Physalis peruviana, Linn.)

Penyakit Yang Dapat Diobati :
Diabetes melitus, Sakit paru-paru, Ayan, Borok;

MANFAAT:
1. Diabetes Mellitus
Bahan: tumbuhan ciplukan yang sudah berbuah dicabut beserta
akar-akarnya dan dibersihkan.
Cara membuat: dilayukan dan direbus dengan 3 gelas air sampai
mendidih hingga tingga 1 gelas, kemudian disaring
Cara menggunakan: diminum 1 kali sehari.
2. Sakit paru-paru
Bahan: tumbuhan ciplukan lengkap (akar, batang, daun, bunga dan
buahnya).
Cara membuat: direbus dengan 3-5 gelas air sampai mendidih dan
disaring.
Cara menggunakan: diminum 3 kali sehari 1 gelas.
3. Ayan
Bahan: 8-10 butir buah ciplukan yang sudah dimasak.
Cara menggunakan: dimakan setiap hari secara rutin.
4. Borok
Bahan: 1 genggam daun ciplukan ditambah 2 sendok air kapur sirih.
Cara membuat: ditumbuk sampai halus
Cara menggunakan: ditempelkan pada bagian yang sakit.

Komposisi :
Buah Ciplukan mengandung senyawa kimia asam sitrun dan fisalin. Selain itu buah Ciplukan juga mengandung Asam Malat, Alkaloid, Tanin, Kriptoxantin, Vitamin C dan Gula.

Gandapura, Kapasan, Akar kapasan

Penyakit Yang Dapat Diobati :
Akar rasanya agak manis, sifatnya sejuk. Pereda panas (antipiretik), peluruh kencing (diuretik), antiradang, dan melancarkan pengeluaran nanah.

BAGIAN YANG DIGUNAKAN
Bagian utama yang digunakan adalah akar. Selain itu, biji, daun, dan bunga juga berkhasiat sebagai obat. Daun dan akar digunakan sebagai bahan segar.

INDIKASI
Akar digunakan untuk pengobatan :
- demam tinggi,
- batuk,
- sukar buang air besar (konstipasi), dan
- batu saluran kencing.

Biji digunakan untuk mengatasi :
- sakit kepala.

CARA PEMAKAIAN
Untuk obat yang diminum, rebus 10-15 g akar segar, lalu air rebusannya diminum.
Untuk pemakaian luar, cuci daun segar, lalu giling sampai halus. Bubuhkan ramuan tersebut pada bisul, koreng, atau pada tulang yang patah (fraktur), lalu balut dengan kain perban. Cara lain, rendam bunga dalam minyak kelapa, lalu oleskan pada luka bakar atau luka akibat tersiram air panas.

CONTOH PEMAKAIAN DI MASYARAKAT
Batuk
Cuci 10 g akar kapasan segar, lalu potong tipis-tipis. Rebus dalam 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring dan minum, sehari 2 kali, masing-masing 1/2 gelas.

Catatan
Daun, bunga, dan biji bisa digunakan untuk membasmi serangga.
Komposisi :
Akar mengandung minyak asiri, lemak, asam palmitat, sterol/ terpen. Biji mengandung a-cephalin, fosfatidilserine, plasmalogen, fosfatidilkoline plasmalogen, ambrettolid, ambretol, afamesol, furfural, tanin clan minyak asiri. Daun kering mengandung a-sitosterol, a-D-glikosida, dan tanin. Bunga mengandung a-sitosterol, mirisetin, dan glikosida

CABE RAWIT

Cabe rawit dikenal memiliki rasa paling pedas dibandingkan 'saudara-saudara'nya. Ini karena cabe rawit memiliki kadar kapsaisin paling tinggi. Namun, justru rasa pedas dan panas yang dihasilkan ini lah, cabe rawit sangat berkhasiat melancarkan aliran darah, menambah nafsu makan, melegakan hidung tersumbat, mengeluarkan dahak, mengobati migrain. Untuk pemakaian luar, rasa panas cabe bisa digunakan untuk mengobati rematik, campuran obat gosok, meringankan masuk angin.

Rasa pedas di lidah menimbulkan rangsangan ke otak untuk mengeluarkan endofin yang dapat menghilangkan rasa sakit dan menimbulkan perasaan lebih sehat. Pada sisitem reproduksi, sifat cabe rawit yang panas dapat mengurangi rasa tegang dan sakit akibat sirkulasi darah yang buruk. Selain itu, kandungan zat antioksidan yang cukup tinggi (vitamim C dan beta karoten), cabe rawit dapat digunakan untuk mengatasi ketidaksuburan, afrodisiak dan memperlambat proses penuaan.

Seluruh bagian tanaman yang berasal dari Amerika tropis, dan suka tumbuh di dataran kering ini dapat digunakan sebagai obat; buah, daun, batang, dan akarnya.

Cara Permakaian
Untuk obat yang diminum, buah cabe rawit digunakan sesuai dengan kebutuhan. Tidak dimakan langsung, melainkan diolah dengan direbus, atau dibuat bubuk dan pil.

Untuk pemakaian luar, rebus buah cabe rawit secukupnya, lalu uapnya dipakai untuk memanasi bagian tubuh yang sakit. Atau, giling cabe rawit sampai halus, lalu bubuhkan ke bagian tubuh yang sakit. Bila merasa terlalu panas, Anda bisa menggunakan daun cabe yang digiling.

Sakit perut, cuci daun muda segar secukupnya, lalu giling sampai halus. Tambahkan sedikit kapur sirih, lalu aduk sampai rata. Balurkan ramuan tersebut pada bagian perut yang sakit.
Rematik, giling 10 buah cabe rawit sampai halus. Tambahkan setengah sendok teh kapur sirih dan air perasan satu buah jeruk nipis, lalu aduk sampai rata. Balurkan ramuan tersebut pada bagian tubuh yang sakit.

PARE

Rasa pahit buah pare justru menjadi daya tariknya. Bagi sebagian orang, rasa pahit itu dapat menambah selera makan.
Tak hanya itu, buah, biji, bunga, dan akar tanaman pare juga dapat mengobati berbagai penyakit.

1. Haus karena panas dalam, demam, heat stroke
Satu buah pare mentah yang masih segar dicuci bersih, lalu dibelah. Buang isinya, potong-potong secukupnya, lalu direbus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, lalu diminum.

2. Diabetes
a. 200 g buah pare segar dicuci bersih lalu diblender. Tambahkan air minum secukupnya, lalu diperas dengan sepotong kain sampai terkumpul sebanyak 50 ml (seperempat gelas). Perasan pare dihangatkan dengan api kecil selama 15-30 menit. Setelah dingin diminum, lakukan setiap hari.
b. 200 g buah pare dicuci bersih lalu diiris tipis-tipis. Rebus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, minum. Lakukan setiap hari.
3. Disentri
Buah pare segar dicuci lalu dibelah, isinya dibuang. Parut atau dibuat jus, airnya diminum.

4. Disentri amuba
Ambil akar pare yang masih segar sebanyak 30 gram. Dicuci bersih lalu dipotong-potong seperlunya. Rebus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, tambahkan gula pasir secukupnya lalu diminum.

5. Cacingan
a. Daun segar sebanyak 7 g, diseduh dengan 1/2 cangkir air panas. Setelah dingin disaring, tambahkan 1 sendok teh madu. Aduk sampai merata, minum sekaligus sebelum makan pagi.
b. Ambil dua sampai tiga biji pare. Giling sampai halus, aduk dengan sedikit air masak. Minum, disusul dengan minum air hangat. Ramuan ini untuk pengobatan infeksi cacing gelang.

6. Menyuburkan rambut yang tipis dan kemerahan
a. Ambil segenggam daun pare, cuci bersih. Daun kemudian ditumbuk sampai seperti bubur, tambahkan air 3/4 gelas. Ramuan
ini kemudian diembunkan semalaman. Pagi-pagi ramuan ini disaring, airnya dipakai untuk membasuh kulit kepala.
b. Ambil daun pare yang masih segar secukupnya, lalu dicuci bersih. Daun pare tadi ditumbuk sampai halus, lalu diperas dengan sepotong kain. Airnya dipakai untuk melumas kulit kepala. Lakukan setiap hari. Ramuan ini terutama digunakan untuk bayi dan anak balita.

7. Bisul, abses
Ambil segenggam daun pare, cuci bersih lalu direbus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, minum.

8. Demam, malaria, sakit lever, sembelit
Segenggam penuh daun pare dicuci bersih, lalu ditumbuk halus. Tambahkan 1 cangkir air matang, diaduk merata lalu disaring. Air saringannya ditambahkan sedikit garam, lalu diminum pada pagi hari sebelum makan.

BELIMBING

Buah yang menjadi ikon kota Demak ini memang segar karena kandungan airnya sangat tinggi. Buah belimbing yang terasa manis agak sedikit asam ini memiliki beragam khasiat, mengobati batuk, sariawan, jerawat, tekanan darah tinggi, dan banyak lagi. Daun dan bunga belimbing juga berguna untuk pengobatan.
Untuk pemakaian luar seperti mengobati:

Pegal linu, ambil 1 genggam daun belimbing yang masih muda, 10 biji cengkeh, 15 biji lada, giling halus, lalu tambahkan cuka secukupnya. Balurkan ke tempat yang sakit.

Gondongan, ambil 10 ranting muda belimbing berikut daunnya dan 4 butir bawang merah. Cuci bersih lalu ditumbuk halus. Balurkan ke tempat yang sakit.

Jerawat
a. Ambil buah belimbing secukupnya, cuci kemudian ditumbuk halus, lalu diremas dengan air garam seperlunya. Gunakan untuk menggosok wajah yang berjerawat. Lakukan 3 kali sehari.
b. Ambil 6 buah belimbing wuluh dan 1/2 sendok teh bubuk belerang, digiling halus lalu diremas dengan 2 sendok makan air jeruk nipis. Gunakan untuk menggosok wajah yang berjerawat. Lakukan 2-3 kali sehari.

Panu
Ambil 10 buah belimbing, dicuci lalu digiling halus, tambahkan kapur sirih sebesar biji asam, diremas sampai rata. Ramuan ini digunakan untuk menggosok kulit yang terserang panu. Lakukan 2 kali sehari.
Sementara untuk pemakaian dalam seperti diminum, dibutuhkan cara khusus.

Batuk
Ambil segenggam bunga belimbing, beberapa butir adas, gula secukupnya dan air 1 cangkir. Semua bahan ditim selama beberapa jam, angkat, lalu dinginkan. Saring, kemudian diminum dua kali, pagi dan malam saat perut kosong.
Atau, ambil 25 kuntum bunga belimbing, 1 jari rimpang temu-giring, 1 jari kulit kayu manis, 1 jari rimpang kencur, 2 butir bawang merah, 1/4 genggam pegagan, 1/4 genggam daun saga, 1/4 genggam daun inggu, 1/4 genggam daun sendok, dicuci dan dipotong-potong seperlunya, direbus dengan 5 gelas air bersih sampai tersisa 2 1/4 gelas. Setelah dingin, air rebusan disaring, tambahkan sedikit madu. Minum sehari 3 kali, masing-masing 3/4 gelas.

Batuk rejan
Ambil 10 buah belimbing, dicuci lalu ditumbuk halus-halus, kemudian diremas dengan 2 sendok makan air garam, lalu disaring. Diminum 2 kali sehari.

Sariawan
a. Ambil segenggam bunga belimbing, gula jawa secukupnya dan 1 cangkir air direbus sampai kental. Setelah dingin disaring, gunakan untuk membersihkan mulut dan mengoles sariawan.
b. Ambil 2/3 genggam bunga belimbing, dicuci lalu direbus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 2 1/4 gelas. Setelah dingin disaring, lalu diminum sehari 3 kali, masing-masing 3/4 gelas.
c. Ambil 3 buah belimbing, 3 butir bawang merah, 1 buah pala muda, 10 lembar daun seriawan, 3/4 sendok teh adas, 3/4 jari pulosari, dicuci lalu ditumbuk halus, diremas dengan 3 sendok makan minyak kelapa, diperas lalu disaring. Dipakai untuk mengoles luka-luka akibat sariawan, 6-7 kali sehari.

ASAM JAWA

Tak salah bila Asam jawa digunakan sebagai bahan baku ramuan jamu tradisional. Karena khasiatnya memang luar biasa. Buah berbentuk polong yang rasanya sangat masam ini efektif mengobati berbagai penyakit.
Asma
Ambil 2 potong kulit pohon asam jawa, adas pulawaras secukupnya. Kedua bahan tersebut direbus dengan 1 liter air sampai mendidih, kemudian disaring. Minum air rebusan 2 kali sehari
Batuk kering
Ambil 3 polong buah asam jawa, setengah genggam daun saga. Kedua bahan tersebut direbus dengan 4 gelas air hingga tinggal 1 gelas, kemudian disaring. Minum 2 kali sehari, setiap pagi dan sore.
Demam
Ambil 1 genggam daun asam jawa, adas pulawaras secukupnya. Kbahan tersebut direbus dengan setengah liter air hingga mendidih, kemudian disaring. Minum 2 kali sehari, pagi dan sore.

Sakit Panas
Ambil 2 polong buah asam jawa yang telah masak. Seduh dengan segelas air panas, tambahkan sedikit garam, kemudian disaring. Lalu diminum 2 kali sehari. Catatan: ibu hamil tidak dianjurkan meminum resep ini.

Rematik
Ambil 1 genggam daun asam jawa, 2-3 biji asam jawa (klungsu). Kedua bahan tersebut ditumbuk halus, kemudian gunakan untuk mengompres bagian yang sakit.

Sakit perut
Ada beberapa pilihan resep:
a. Bahan: 3 polong buah asam jawa yang sudah masak, kapur sirih dan minyak kayu putih secukupnya. Semua bahan tersebut dicampur sampai merata, gunakan sebagai obat gosok, terutama pada bagian perut.
b. Bahan: 3 polong buah asam jawa, 1 potong gula aren. Kedua bahan tersebut diseduh dengan 1 gelas air panas, kemudian disaring. Lalu diminum.
c. Bahan: 2 polong buah asam jawa, 1 rimpang kunyit sebesar ibu jari, 1 potong gula kelapa. Kunyit diparut, kemudian dicampur dengan bahan-bahan lainnya, dan diseduh dengan 1 gelas air panas, kemudian disaring, lalu diminum.

Morbili (campak jerman)
Ambil 1 - 2 potong buah asam jawa yang telah masak, 2 rimpang kunyit sebesar ibu jari. Kunyit diparut, kemudian kedua bahan tersebut dicampur sampai merata. Ramuan tersebut digunakan sebagai bedak/ obat gosok.


Alergi/ biduren
Ambil 2-3 polong buah asam jawa yang telah tua, 1/4 sendok makan kapur sirih, garam secukupnya. Rebus semua bahan dengan 3 gelas air hingga tinggal 2 gelas, saring. Air rebusan diminum 2 kali sehari, pagi dan sore.

Sariawan
Ambil 2 polong buah asam jawa, 2 rimpang temulawak sebesar ibu jari, 1 potong gula kelapa. Semua bahan tersebut direbus sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas, kemudian disaring. Diminum seperlunya hingga sariawan hilang.

Luka baru
Ambil daun asam jawa secukupnya, kemudian ditumbuk atau dikunyah sampai lumat. Tempelkan pada bagian tubuh yang terluka.

Luka borok
Ambil beberapa biji asam jawa (klungsu). Tumbuk halus, tempelkan pada luka, kemudian dibalut perban.

Eksim dan Bisul
Ambil 1 genggam daun asam jawa yang masih muda, 2 rimpang kunyit sebesar ibu jari. Tumbuk kedua bahan tersebut sampai halus. Tempelkan pada bagian yang sakit.

Bengkak karena disengat lipan atau lebah
Ambil 3 - 5 biji asam jawa, tumbuk halus. Bubuhkan pada bagian tubuh yang bengkak, setelah terlebih dahulu dibersihkan menggunakan minyak kayu putih.

Mencegah rambut rontok
Ambil beberapa biji asam jawa, tumbuk halus, pijatkan pada kulit kepala, lalu bersihkan dengan sampo.

DAUN SALAM

Anda tentu tak asing dengan daun beraroma khas ini. Dalam berbagai masakan, daun salam kerap dijadikan bumbu penyedap.
Ternyata, khasiat daun salam tak sebatas sebagai penyedap masakan. Daun tumbuhan yang banyak tumbuh liar di hutan dan pegunungan maupun sengaja ditanam di kebun atau pekarangan rumah ini berkhasiat mengobati diare, kelosterol tinggi, tekanan darah tinggi, kencing manis, maag. Sementara buah buninya yang bulat kecil-kecil bisa digunakan untuk mengobati mabuk akibat alkohol.



Diare
Cuci 15 lembar daun salam segar. Rebus dalam dua gelas air sampai mendidih selama 15 menit. Tambahkan sedikit garam. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum sekaligus

Kencing manis
Cuci 7-15 lembar daun salam segar, lalu rebus dalam 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum sekaligus sebelum makan. Lakukan sehari 2 kali.

Menurunkan kadar kolesterol tinggi
Cuci 10-15 lembar daun salam segar, lalu rebus dalam 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum sekaligus di malam hari. Lakukan setiap hari.

Menurunkan tekanan darah tinggi
Cuci 7-10 lembar daun salam, lalu rebus dalam 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum sehari 2 kali, masing-masing setengah gelas.

Maag
Cuci bersih 15-20 lembar daun salam segar. Rebus dengan 1/2 liter air sampai mendidih selama 15 menit. Tambahkan gula enau secukupnya. Setelah dingin, minum airnya sebagai teh. Lakukan setiap hari sampai rasa perih dan penuh di lambung hilang.

Mabuk alkohol
Cuci 1 genggam buah salam masak, lalu tumbuk sampai halus. Peras dan saring, air yang terkumpul diminum sekaligus.

Kudis, gatal-gatal
Untuk pengobatan luar, cukup ambil daun, kulit, batang, atau akar salam seperlunya. Cuci bersih, lalu giling halus sampai menjad adonan seperti bubur. Balurkan ke tempat yang gatal, kemudian dibalut.

KEMANGI

Daun kemangi acap kita temukan sebagai lalapan atau penguat aroma dalam pepesan ternyata memiliki khasiat yang serupa dengan efek viagra. Bagi wanita dan pria.
Tanaman semusim ini mengandung zat aktif sineol dan arginine, khasiatnya mampu mengatasi ejakulasi permatur, melebarkan pembuluh kapiler, memperkuat daya tahan sperma dan mencegah kemandulan pada pria. Kandungan Apigenin fenkhona dan eugenol dalam kemangi juga dapat mempermudah ereksi.
Bagi wanita, kemangi sangat berguna. Seluruh bagian tanaman ini kaya akan senyawa anetol dan boron yang mampu merangsang hormon estrogen. Senyawa eugenol yang dimilikinya juga mampu membunuh jamur penyebab keputihan. Selain itu zat stigmaasterol dalam kemangi dapat merangsang pematangan sel telur. Tannin dan seng mengurangi sekresi cairan vagina. Ada lagi zat triptofan yang dapat menunda menopause.

DAUN KATUK

Daun katuk ynag selama ini dipercaya sebagai pelancar ASI, ternyata masih menyimpan khasiat lain yang tak kalah hebat, yakni sebagai penjaga mutu dan jumlah sperma pria.
Daun katuk dipenuhi senyawa fitokimia berkhasiat obat, yang sedikitnya mengandung tujuh senyawa aktif yang dapat merangsang sintesis hotmon-hormon steroid dan senyawa eikosanoid.
Jika dikonsumsi wanita, senyawa aktif dalam daun katuk akan memacu pembentukan hormon kewanitaan, sehingga kulit menjadi halus, rambut lebih sehat, serta seperti yang sudah luas diketahui, melancarkan produksi ASI. Sebaliknya, dalam tubuh laki-laki senyawa aktif daun katuk akan merangsang pembentukan hormon keperkasaan, yang akan menggenjot vitalitas seksual.
Meski demikian, konsumsi daun katuk tidak boleh berlebihan. Di balik kelebihannya, daun katuk menyimpan sejumlah kekurangan. Selain membantu proses metabolisme di dalam tubuh, glukokrtikoid hasil metabolisme senyawa aktif daun katuk bisa mengganggu penyerapan kalsium dan fosfor.
Di Taiwan, pernah dilaporkan seseorang yang mengonsumsi jus daun katuk mentah selama 2 minggu hingga 7 bulan, menderita gejala sulit tidur, tidak enak makan, dan sesak napas. Namun, gejala-gejala tersebut menghilang setelah 40-44 hari penghentian konmumsi jus daun katuk.
Untuk mengurangi efek negatif yang mungkin timbul, sebaiknya daun katuk dikonsumsi setelah direbus atau ditumis.

DAFTAR TANAMAN HERBAL & KHASIATNYA

Buah Naga
________________________________________


Buah naga belum sefamiliar buah lainnya, namun manfaatnya tak bisa dianggap remeh. Begitu tahu manfaatnya, Anda akan tertarik mencobanya!

1. Mengandung vitamin C beta karoten, kalsium dan karbohidrat yang baik untuk kesehatan.
2. Mengandung serat tinggi yang mempu mengikat zat karsinogen penyebab kanker dalam tubuh.
3. Menjadi bahan makanan yang cocok disajikan dengan puding, isi pai, campuran salad dan es buah.
4. Menurunkan koresterol
5. Menyeimbangkan gula darah
6. Mengobati sariawan
7. Melancarkan pencernaan
8. Mencegah kanker

Cara mengkonsumsinya mudah saja. Anda bisa mengudapnya langsung atau mencampurkannya ke dalam es buah. Atau, bisa juga Anda menjadikan buah naga ini sebagai jus buah. Bila Anda lebih kreatif, jadikan buah naga sebagai bahan dasar es krim. Selamat mencoba!

Khasiat Tanaman / Herbal Indonesia

Daun Salam Untuk Obat Asam Urat

Daun salam biasa dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia sebagai pelengkap bumbu
dapur. Pohon salam (Syzygium polyanthum) yang biasa tumbuh liar di hutan dan di
pegunungan bisa mencapai ketinggian 25 meter dan lebar pohon 1,3 meter.
Tumbuhan ini dapat ditemukan dari dataran rendah sampai pegunungan dengan
ketinggian 1.800 meter di atas permukaan laut. Selain daun yang dipakai sebagai bumbu,
kulit pohonnya biasa dipakai sebagai bahan pewarna jala atau anyaman bambu.
Perbanyakan tumbuhan ini bisa dilakukan dengan biji, cangkok, atau stek.
Menurut Prof Hembing Wijayakusuma dalam bukunya Tumbuhan Berkhasiat Obat:
Rempah, Rimpang, dan Umbi, pohon salam memiliki berbagai khasiat obat yang dapat
dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.
Pohon salam bisa dimanfaatkan untuk mengatasi asam urat, stroke, kolesterol tinggi,
melancarkan peredaran darah, radang lambung, diare, gatal-gatal, kencing manis, dan
lain-lain. Kandungan kimia yang dikandung tumbuhan ini adalah minyak atsiri, tannin,
dan flavonoida. Bagian pohon yang bisa dimanfaatkan sebagai obat adalah daun, kulit
batang, akar, dan buah.
Mengatasi asam urat yang tinggi, 10 lembar daun salam direbus dengan 700 cc air hingga
tersisa 200 cc, kemudian airnya diminum selagi hangat. Mengatasi stroke, 10 lembar
daun salam dan 50 gram jantung pisang dibuat masakan sesuai selera lalu dimakan.
Bagi penderita kolesterol tinggi, 7 lembar daun salam dan 30 gram daun ceremai direbus
dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc. Kemudian arinya diminum secara teratur. Untuk
melancarkan peredaran darah, 7 lembar daun salam dan 30 gram daun dewa segar direbus
dengan 700 cc air hingga tersisa 350 cc. Lalu ramuan disaring dan diminum sebanyak
dua kali sehari.
Mengatasi radang lambung, 30 gram daun salam, 30 gram sambiloto kering, dan gula
batu secukupnya direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc. Kemudian airnya
diminum untuk dua kali sehari. Lakukan secara teratur.
Untuk obat diare, 7 lembar daun salam direbus dengan 200 cc air selama 15 menit,
tambahkan garam secukupnya. Setelah dingin disaring lalu airnya diminum. Ramuan
lainnya, 7 lembar daun salam, 10 lembar daun jambu biji, 10 gram jahe, dan 1 buah kulit
delima putih, dicuci bersih lalu ditumbuk halus. Tambahkan 200 cc air matang, disaring,
lalu diminum.
Mengatasi gatal-gatal, daun atau kulit batang atau akar dicuci bersih lalu digiling hingga
halus. Tambahkan minyak kelapa secukupnya, kemudian balurkan pada bagian yang